Sabtu, 25 November 2017

SUMBER BELAJAR METODE DAN PRINSIP-PRINSIP DALAM BELAJAR


“SUMBER BELAJAR, METODE DAN PRINSIP-PRINSIP DALAM BELAJAR”
(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas semester mata kuliah Tafsir Tarbawi)


logo.jpg


Dosen Pembimbing :
Dr. H. Syaifullah, MH

Disusun Oleh :
1.      Dyah Gusti                  (201686010002)
  1. Fitri Nur Islamiyah      (201686010028)
  2. Nihayatur Rofi’ah       (201686010029)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN
2017

 KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat taufik serta hidayah-Nya sehingga terwujud Makalah Tafsir Tarbawi yang bertemakan “Sumber Metode dan Prinsip-Prinsip dalam Belajar”. Kami juga  berterima kasih kepada Bapak Dr. H. Syaifullah selaku Dosen pembimbing kami.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan yang lebih mendalam. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangannya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal segi lainnya. Oleh karena itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Untuk itu harapan besar jika adanya kritik, saran dan juga usulan yang membangun demi sempurnanya makalah yang telah di buat di masa yang akan datang karena tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya kritik dan juga saran yang membangun.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan Tafsir Tarbawi. Semoga Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang selalu memberikan petunjuk kepada kita dalam pembuatan generasi yang berakhlakul karimah, cinta bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Amiin.


Sengonagung, 26 November 2017



Penyusun


DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang............................................................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
C.     Tujuan Penulisan.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Sumber Belajar........................................................................................... 2
B.     Metode Belajar............................................................................................................. 3
C.     Prinsip-Prinsip Belajar.................................................................................................. 5
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................................................... 7
B.     Saran............................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA

 BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu tiap orang untuk belajar dan manampilkan kompetensinya. Sumber belajar adalah segala sesuatu dan bagaimana seseorang mempelajari sesuatu. Dalam proses belajar komponen sumber belajar dapat  dimanfaatkan secara tunggal atau secara kombinasi, baik sumber belajar yang direncanakan maupun sumber belajar yang dimanfaatkan.
Sumber belajar yang beraneka ragam disekitar kehidupan peserta didik, baik yang didesain maupun non desain belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran. Sebagian besar guru kecenderugan dalam pembelajaran memanfaatkan buku teks dan guru sebagai sumber belajar utama.
Metode merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar di lembaga pendidikan. Apabila proses pendidikan tidak menggunakan metode yang tepat maka akan sulit untuk mendapatkan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Seluruh pendidik sudah maklum, namun masih saja di lapangan penggunaan metode mengajar ini banyak menemukan kendala. Kendala penggunaan metode yang tepat dalam mengajar banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor ; keterampilan guru belum memadai, kurangnya sarana dan prasarana, kondisi lingkungan pendidikan dan kebijakan lembaga pendidikan yang belum menguntungkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang variatif.
B.     Rumusan Masalah
1.         Apa pengertian Sumber Belajar?
2.         Bagaimana Metode Belajar dalam al-Qur’an?
3.         Bagaimana Prinsip-Prinsip Belajar dalam al-Qur’an?
C.     Tujuan Penulisan
1.         Untuk mengetahui pengertian sumber belajar
2.         Untuk mengetahui metode belajar dal al-Qur’an
3.         Untuk mengetahui prinsip-prinsip belajar dalam al-Qur’an


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Sumber Belajar
Yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.[1]
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar namun dilihat dari proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang di pelajari.[2]
Pada hakikatnya, alam semesta ini merupakan sumber belajar bagi menusia sepanjang masa. Jadi, konsep sumber belajar mempunyai makna yang cukup luas. Menurut Assosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan/AECT, sumber belajar adalah meliputi semua sumber baik berupa data, orang atau benda yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas (kemudahan) bagi peserta didik. Oleh karena itu, sumber belajar khusus dirancang untuk kegiatan pembelajaran.[3] Adapun dalam al-Qur’an diterangkan dalam Surat Al-Baqarah tentang sumber belajar yang berbunyi :
وَعَلَّمَ ءَادَمَ ٱلۡأَسۡمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَہُمۡ عَلَى ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةِ فَقَالَ أَنۢبِـُٔونِى بِأَسۡمَآءِ هَـٰٓؤُلَآءِ إِن كُنتُمۡ صَـٰدِقِينَ(٣١)
(٣٢) قَالُواْ سُبۡحَـٰنَكَ لَا عِلۡمَ لَنَآ إِلَّا مَا عَلَّمۡتَنَآ‌ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡحَكِيمُ
قَالَ يَـٰٓـَٔادَمُ أَنۢبِئۡهُم بِأَسۡمَآٮِٕہِمۡ‌ۖ فَلَمَّآ أَنۢبَأَهُم بِأَسۡمَآٮِٕہِمۡ قَالَ أَلَمۡ أَقُل لَّكُمۡ إِنِّىٓ أَعۡلَمُ غَيۡبَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَأَعۡلَمُ مَا تُبۡدُونَ وَمَا كُنتُمۡ تَكۡتُمُونَ
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (QS. Al-Baqarah 31-32)
Sumber belajar  yang dapat kita ketahui pada surat Al Baqoroh yang pertama mengajari manusia ialah Allah yang memberi kekuatan berpikir dan memahami hakikat kepada manusia. Manusia memiliki potensi dan kelayakan untuk menerima seluruh ilmu pengetahuan dan membuka hakikat alam kehidupan, meskipun kini manusia masih berada di awal perjalanan sementara hal-hal yang tidak diketahui masih banyak. Karena dengan kekuatan Ilahi semua pengetahuan manusia akan berpotensi. Sedangkan kitab adalah alat belajar mengajar. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah mengajari Nabi Adam tentang nama-nama benda seluruhnya.  Ayat ini juga menginformasikan bahwa manusia dianugrahi Allah potensi untuk mengetahui nama atau fungsi dan karaktristik benda-benda, misalnya fungsi api, fungsi angin, dan sebagainya. Manusia juga dianugrahi potensi untuk berbahasa. Setelah pengajaran Allah dicerna oleh Adam AS, sebagaimana dipahami dari kata kemudian, Allah mepaparkan benda-benda itu kepada para malaikat lalu berfirman, “sebutkan kepada ku nama-nama benda itu, jika kamu orang-orang yang benar dalam dugaan kamu bahwa kalian lebih wajar menjadi khalifah
Diantara ulama-ulama yang memahami pengajaran nama-nama kepada Adam AS. Dalam arti mengajarkan kata-kata, ada yang berpendapat bahwa kepada beliau dipaparkan benda-benda itu, dan pada saat yang sama beliau mendengar suara yang menyebut nama benda yang dipaparka itu. Ada juga yang berpendapat bahwa Allah mengilham kan kepada Adam AS. Nama benda itu pada saat dipaparkannya sehingga beliau memiliki kemampuan untuk member kepada masing-masing benda nama-nama yang membedakannya dari benda-benda yang lain. Pendapat ini lebih baik dari pendapat pertama. Ia tercakup oleh kata pengajar karena mengajar tidak selalu dalam bentuk mendiktekan sesuatu atau menyampaikan suatu kata atau ide, tetapi dapat juga dalam arti mengasah potensi yang dimiliki peserta didik sehingga pada akhirnya potensi itu terasa dan dapat melahirkan aneka pengetahuan.[4]
B.     Metode Belajar
Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seseorang guru harus mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai metode, maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaan metode mengajar sangat bergantung pada tujuan pembelajaran.[5]
Manusia banyak belajar dengan cara meniru. Dari kecil ia sudah meniru kebiasaan atau tingkah laku kedua orang tua dan saudara-saudaranya. Misalnya, ia mulai belajar bahasa dengan berusaha meniru kata-kata yang diucapkan saudaranya berulang-ulang kali dihadapannya.
Begitu juga dalam hal berjalan ia berusaha meniru cara menegakkan tubuh dan menggerakkan kedua kaki yang dilakukan orang tua dan saudara-saudaranya. Demikianlah manusia belajar banyak kebiasaan dan tingkah laku lewat peniruan kebiasaan maupun tingkah laku keluarganya.
Al-Qur’an sendiri telah mengemukakan contoh bagaimana manusia belajar melalui metode teladan/meniru. Ini dikemukakan dalam kisah pembunuhan yang dilakukan Qabil terhadap saudaranya Habil. Bagaimana ia tidak tahu cara memperlakukan mayat saudaranya itu. Maka Allah memerintahkan seekor burung gagak untuk menggali tanah guna menguburkan bangkai seekor gagak lain. Kemudian Qabil meniru perilaku burung gagak itu untuk mengubur mayat saudaranya Habil.
Allah berfirman dalam QS. Al-Maidah ayat 31:
فَبَعَثَ ٱللَّهُ غُرَابً۬ا يَبۡحَثُ فِى ٱلۡأَرۡضِ لِيُرِيَهُ ۥ كَيۡفَ يُوَٲرِى سَوۡءَةَ أَخِيهِ‌ۚ قَالَ يَـٰوَيۡلَتَىٰٓ أَعَجَزۡتُ أَنۡ أَكُونَ مِثۡلَ هَـٰذَا ٱلۡغُرَابِ فَأُوَٲرِىَ سَوۡءَةَ أَخِى‌ۖ فَأَصۡبَحَ مِنَ ٱلنَّـٰدِمِينَ(٣١)
“Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: “Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini. Lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?”. Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.” (QS. Al-Maidah : 31)
Melihat tabiat manusia yang cenderung untuk meniru dan belajar banyak dari tingkah lakunya lewat peniruan. Maka, teladan yang baik sangat penting artinya dalam pendidikan dan pengajaran. Nabi Muhammad SAW. sendiri menjadi suri tauladan bagi para sahabatnya, dari beliau mereka belajar bagaimana mereka melaksanakan berbagai ibadah.
C.     Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip mengajar atau dasar mengajar merupakan usaha guru dalam menciptakan dan mengkondisi situasi belajar-mengajar agar siswa melakukan kegiatan belajar secara optimal. Usaha tersebut dilakukan guru pada saat berlangsungnya proses belajar-mengajar. Penggunaan prinsip mengajar  bisa direncanakan guru sebelumnya, bisa pula secara spontan dilaksanakan pada saat berlangsungnya proses belajar-mengajar. Terutama bila kondisi belajar siswa sudah menurun.
Banyak studi eksperimental, yang baru-baru ini dilakukan terhadap hewan dan manusia, mengungkapkan pentingnya motivasi dalam belajar. Dalam pembinaan spiritual kaum muslimin, Al-Qur’an menggunakan metode targhib dan tarhib (reward and punishment) serta menggunakan ceritera-cerita untuk menggugah ketertarikan.
 Al-Qur’an juga memanfaatkan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi yang membangkitkan motivasi dan emosi orang serta menjadikan mereka siap untuk mengambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa tersebut.
Ada beberapa prinsip mengajar yang paling utama harus digunakan guru dalam al-Qur’an. Allah berfirman dalam QS. An-Nisa’ 56-57
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِـَٔايَـٰتِنَا سَوۡفَ نُصۡلِيہِمۡ نَارً۬ا كُلَّمَا نَضِجَتۡ جُلُودُهُم بَدَّلۡنَـٰهُمۡ جُلُودًا غَيۡرَهَا لِيَذُوقُواْ ٱلۡعَذَابَ‌ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمً۬ا
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا لَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَنُدْخِلُهُمْ ظِلا ظَلِيلا
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam Neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shalih, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam Surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya selama-lamanya; mereka di dalamnya mempunyai isteri-isteri yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.” (QS. An-Nisa’: 56-57)
Dalam ayat tersebut terdapat prinsip pembelajaran yakni prinsip Motivasi.
Motivasi (motivation) adalah keinginan, semangat / yang kuat pada diri seseorang yang menjadi pendorong kepadanya untuk berusaha atau berbuat sesuatu dengan tujuan mencapai kejayaan. Dalam ayat tersebut cara membangkitkan motivasi ini melalui tarhib yaitu  menakut- nakuti atau mengancam atau memberikan ancaman hukuman.
[6] Karena Al-Qur’an tidak bersandar pada tarhib saja atau targhib saja, tetapi bersandar pada perpaduan antara keduanya yaitu takut kepada azab Allah dan harap akan rahmat dan pahala orang-orang suci dari kalangan para Nabi dan hamba-hamba-Nya yang saleh.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat memudahkan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran.
Sebelum  memanfaatkan sumber belajar tentu kita harus memahami prinsip-prinsipnya. Dalam beberapa perspektif teori prinsip tersebut diantaranya adalah Merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun pokok bahasan, memilih kegiatan belajar mengajar dan menerapkan beberapa metode belajar yang inovatif serta relevan dengan materi yang sedang diajarkan.
Selain prinsip dasar pemanfaata sumber belajar, sebagai seorang pendidik kita juga perlu mencermati apa saja kriteria yang harus kita tetapkan sebelum menentukan sumber belajar yang akan kita gunakan dalam proses belajar mengajar kita. Adapun kriteria memilih sumber belajar menurut beberapa sumber yaitu ekonomis, praktis, fleksibel, relevan, efektid dan efisien, bersifat positif dan didukung oleh tenaga pendidik yang benar-benar menguasai, dimana kesemuanya itu termasuk kriteria umum dalam memilih sumber belajar.
Selain kriteria umum diatas untuk memilih sumber belajar kita juga perlu memperhatikan kriteria berdasarkan tujuan yaitu, Sumber belajar guna memotivasi,Sumber belajar untuk tujuan pengajaranSumber belajar untuk penelitianSumber belajar untuk presentas dan Sumber belajar untuk memecahkan masalah. Terakhir kesimpulan makalah ini menerangkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sumber belajar. Faktor tersebut adalah Perkembangan Teknologi, Nilai-Nilai Budaya, Keadaan Ekonomiserta Keadaan Pemakai
B.     Saran
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih belum sempurna dan untuk menjadi sempurna kami  membutuhkan masukan dari pembaca atau pihak lain. Untuk itu kami mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan berbagai masukan dan kritik demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Harjali, 2011. Teknologi Pendidikan. Ponorogo : STAIN Po press.
Warsito, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Misbah. Jakarta : Lentera Hati.
Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Jakarta : Quantum Teaching.
Syahidin. 1999. Metode Pendidikan Qur’ani Teori dan Aflikasi. Jakarta, Misaka galiza.



[1] Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta : Kencana, 2006), hal 172
[2] Harjali, Teknologi Pendidikan (Ponorogo : STAIN Po press, 2011), hal 121
[3] Bambang Warsito, Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,2008), hal 209
[4] M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Jakarta : Lentera Hati, 2002), hal 147
[5] Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, (Jakarta Quantum Teaching, 2005), hal 52
[6] Syahidin, Metode Pendidikan Qur’ani Teori dan Aflikasi(Jakarta, Misaka galiza, 1999) hal 121

Tidak ada komentar:

Posting Komentar